Menantu laki-laki yang menikahi putri tunggal keluarga Antachi dan menduduki posisi Masuo-san. - - Ibu mertuaku, Yuuko, selalu merasa kesal pada menantu laki-lakiku, yang selalu mengikuti langkahnya sendiri dan kurang fokus pada saat terburuk. - - Hari ini, saat kami semua sedang menikmati kebersamaan setelah makan malam, saya dikejutkan oleh menantu laki-laki saya yang sedang bermain game seluler sendirian. - - Yuko menyayangkan perkataan suaminya yang berlebihan dan berpikir untuk meminta maaf kepada menantunya besok. - - Saat itu, suamiku mengajakku minum bersama seorang teman. - - Yuko tidak punya pilihan selain tidur sendirian. - - Saat aku sedang tidur, aku merasakan sesuatu yang gelisah. - - Saya pikir suami saya sudah pulang, tapi dia tampak aneh. - - Saat dia membuka matanya, dia melihat menantunya memeluk Yuko dengan mata merah dan menghisap putingnya. - - Yuuko melompat kaget dan menyuruhnya berhenti, tapi menantu laki-lakinya tidak berhenti dan belaiannya semakin intensif. - - Yuko menolak, tapi dia tidak bisa mengatasi kekuatan menantu laki-lakinya, dan karena dia tidak melihatnya akhir-akhir ini, tubuh bagian bawahnya ternyata basah. - - Kemudian, menantu laki-laki itu mendorong Yuuko ke dalam seolah-olah untuk memamerkan kekerasannya yang panas. - - Saat itu, Yuko menjadi gugup. - - Menantu laki-laki itu bergerak seolah mencungkil bagian dalam Yuuko, dan Yuuko diselimuti kenikmatan yang tidak bisa dia tolak. - - Piston menantu laki-laki menjadi lebih kuat, dan saat dia menariknya keluar, pantat Yuko berlumuran cairan panas. - - Yuko tenggelam dalam kenikmatan tindakan kuat yang belum pernah dia alami bersama suaminya selama ini. - - Malam berikutnya. - - Saat Yuko menuju ke ruang tamu, menantu laki-lakinya sedang duduk dengan ekspresi wajah tertekan. - - Menantu laki-laki memberi tahu Yuko bahwa dia menyesal kemarin. - - Yuko juga meminta maaf, mengatakan bahwa dia telah berbicara terlalu banyak, dan dengan lembut memeluk menantu laki-lakinya. - - "Aku tahu itu bukan ide yang bagus," bisik Yuuko dan mencium menantunya. - - Dia berkata sekali lagi, hanya untuk hari ini, dan kemudian dia menempelkan bibirnya pada menantunya lagi...